Dompu,Realitanya.Com- Program penanganan stunting menjadi prioritas penting di Kabupaten Dompu.
Karenanya Wakil Bupati Dompu, H.Syahrul Parsan ST, MT, meminta masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat mengintrasikan program penanganan stunting.
Kendati angka stunting tersisa 10 persen, dan masih di bawah angka nasional. Butuh kerjasama multipihak, untuk menjadikan angka stunting di bawah satu digit.
“Saya meminta semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), untuk membuat perencanaan program berbasis stunting. Dengan sistem ini, angka stunting bisa ditekan,”ujarnya.
Menurutnya tidak hanya dinas tehnis dan dinas yang menangani pangan dan gizi, tapi semua OPD harus bisa berupaya memiliki program yang di arahkan untuk menurunkan angka stunting,” katanya.
Dijelaskannya, dengan bergerak cepat dan kolaboratif dalam penanganan stunting maka persoalan stunting di Bumi Nggahi Rawi Pahu dapat diatasi dengan baik. Sebagai bentuk gerak cepat dalam penanganan stunting Tim Percepatan Penanganan Stunting Tingkat Kabupaten Dompu telah melakukan Road Show ke masing-masing Kecamatan.
Dikatakan, bagi kecamatan yang belum kebagian dalam Road Show dimaksud dalam waktu dekat akan dilaksanakan kembali. Terkait desiminasi audit kasus stunting yang berlangsung, Wabup menitip pesan agar kegiatan yang menghadirkan para pakar sesuai bidang keahliannya masing-masing bisa menjadi petunjuk bagi tim dilapangan dalam penanganan stunting.
“Pesan saya kegiatan desiminasi audit kasus stunting ini dapat menjadi petunjuk kerja bagi para petugas yang menangani stunting dilapangan”, tandasnya. (Qil-Ad)
Wabup Sebut Belum Ditemukan Kasus Frambusia
Dompu,Realitanya.Com- Wakil Bupati Dompu H.Syarul Parsan ST, MT, menyebutkan bahwa sejauh ini belum ditemukan kasus frambusia yang menjangkit masyarakat Dompu.
Lanjut Wabup Dompu, Frambusia merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Di Indonesia merupakan wilayah tropis sehingga menjadi tempat yang paling mudah untuk berkembangnya Penyakit Frambusia. Masalah kebersihan lingkungan merupakan faktor penting untuk mencegah muncul dan berjemvangnya penyakit ini.
Namun sejauh ini, di Dompu belum ditemukan penyakit tersebut. Hal demikian karena uletnya seluruh stake holder bersama seluruh masyarakat dengan pemerintah dan Dinas Kesehatan (Dikes) dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat, sehingga menjadikan daerah ini terbebas dari kasus Frambusia,”kata Wabup.
Sebagaimana penjelasan dari teman-teman di Dikes, lanjut Wabup Dompu, Frambusia “Karena daerah kita merupakan wilayah tropis sehingga menjadi tempat yang paling mudah untuk berkembangnya Penyakit Frambusia. Masalah kebersihan lingkungan merupakan faktor penting untuk mencegah muncul dan berjemvangnya penyakit ini.”urainya.
Wabup juga menjelaskan bahwa pada sekitar bulan November 2022, pihaknya pernah menerima kunjungan dari Tim Verifikasi Eradikasi Frambusia Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Katanya kedatangan mereka adalah untuk memastikan kondisi kesehatn masyarakat terkait kasus Frambusia.
Wabup memberikan aplaus terhadap kinerja seluruh personil di Dikes Kabupaten Dompu yang sudah bekerja keras dalam mengedukasi masyarakat untuk sadar menerapkan pola hidup sehat terutama dalam menjaga kesehatan lingkungan dan sanitasi.
“Upaya pelacakan kasus frambusia dilakukan diseluruh puskesmas di Kabupaten Dompu melalui kegiatan posyandu keluarga, puskesmas keliling, penyuluhan keliling dan skrining di tingkat sekolah dasar. Tidak ditemukan kasus Frambusia di daerah kita, nol kasus.” Katanya.(Qil-Ad)