Dompu,Realitanya.Com– Bupati Dompu H. Kader Jalani, menghadiri kegiatan operasi mata katarak secara gratis di RSUD Dompu (27/04/2024) kemarin.
Tak hanya itu, tampak pula beberapa orang pejabat lingkup Pemda setempat, ikut mendampingi orang nomor satu di Dompu itu.
Diketahui, kegiatan operasi mata katarak ini terselenggara atas kerjasama antara Rumah Sakit bersama Bank NTB selaku donatur. Operasi katarak dijadwalkan akan berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 27 sampai 28 April 2024.
Sejumlah tim ahli diterjunkan dalam kegiatan ini, diantaranya Direktur RS Mata NTB dr. Cahya Dessy Rahmawati, Sp.M, Direktur RSUD Dompu, Dr. Fitratul Ramadhan Sp.P.
Bupati Dompu dalam pidatonya mengatakan, selaku Pemerintah Kabupaten Dompu, dirinya mengapresiasi langkah positif Bank NTB yang menyelenggarakan operasi Katarak kepada sejumlah pasien masyarakat Dompu.
Kegiatan ini sangat membantu masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan akibat mata katarak. Jika tak tertangani dalam jangka waktu tertentu, mata akan menjadi buta secara permanen. Kondisi demikian tentu sangat berpengaruh besar terhadap perekembangan ekonomi dalam keluarga.
Bupati berharap, operasi mata katarak berjalan dengan lancar dan sukses. Tak hanya itu, para pasien yang dioperasi matanya, lekas sembuh dan dapat melihat kembali secara normal.
Direktur RSUD Dompu, Dr. Fitratul Ramadhan Sp.P melalui Kepala Seksi Humas dan Pemasaran RSUD Dompu, Muhammad Iradat S.Gz., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas perhatian PT Bank NTB Syariah beserta pemerintah Kabupaten Dompu, serius menggarap pelayanan kesehatan optimal.
Bank NTB Syariah berkomitmen untuk berperan aktif dalam Upaya mengurangi akibat katarak di Provinsi NTB. Program ini juga merupakan bentuk kepedulian Bank NTB Syariah dalam upaya menekan tingginya angka kebutaan di NTB dan menjadi bentuk kepedulian sosial sebagai bagian dari tanggung jawab Perusahaan kepada Masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Nusa Tenggara Barat menjadi wilayah Daerah Otonom Tingkat 1 dengan jumlah penderita gangguan penglihatan di urutan kedua secara nasional dengan sekitar 3 persen kasus kebutaan. Terdapat 37.533 kasus gangguan penglihatan dan 78 persen penyebab kebutaan paling tinggi adalah katarak.(Adv-Qil)