Dompu,Realitanya.Com- Kecamatan Kempo yang kerap diklaim sebagai kandang lawan politik, menjadi sasaran blusukan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Dompu nomor urut 2 H.Kader Jaelani-H.Syahrul Parsan Sabtu (02/11).
AKJ-Syah disambut belasan ribu massa pendukung sehingga kondisi jalan raya padat merayap dan memanjang.
Blusukan mulai berlangsung ba’ada dzuhur dengan mengambil start dari Desa Soro Barat, yang tidak lain tempat tinggalnya Calon Wakil Bupati (Cawabup) Paslon nomor urut 1 Sirajuddin SH.
Penyambutan warga Soro Barat terhadap pasangan Petahana ini memang cukup istimewa. Sang petarung di konsesi Pilkada periode kedua ini dikalungi bunga oleh warga setempat. Seakan memberi insyarat bahwa warga Soro Barat, tak akan berpindah kelain hati pada pemungutan suara 27 November mendatang dan hanya akan mencoblos pasangan AKJ-Syah.
Dari Soro Barat menuju lapangan bola Desa Ta,a, AKJ-Syah bersama pendukungnya yang ramai membludak, tampak bersemangat penuh ceriah. Disepanjang jalan para simpatisan berteriak lantang sembari menjuruskan dua jari ke atas seraya berujar “Hidup AKJ-Syah. Lanjutkan 2 Periode dan AKJ-Syah menang,” menggelegar secara meriuh di kerumunan massa, diiringi senandung lagu ‘Halimah’ membuat suasana semakin menarik.
Nampak AKJ-Syah menaiki kendaraan roda empat, disetiap kerumuman massa sosok bupati dan wakil bupati yang hanya memimpin Dompu selama 3,5 tahun ini, terpaksa turun dari kendaraanya hanya untuk berjabatan tangan, memeluk warga serta berfoto bareng dengan warga setempat. Sosok AKJ memang sederhana dan rendah hati sehingga sangat dicintai warganya.
Tak heran bila AKJ-Syah turun diberbagai blusukan selalu ramai meriah disambut pendukungnya. Bahkan mampu menjebol pertahanan lawan di kandangnya sekalipun.
Berkaca dari banyaknya massa, Timses Kempo optimis mampu memenangkan AKJ-Syah di wilayah itu.
Apalagi Kempo disebut sebagai zona pertarungan Andi Bahtiar Jufri (ABJ) ketua DPRD Dompu sementara dari partai Nasdem vs Sirajuddin calon wakil Paslon nomor 1. Keduanya memang kerap berkompetisi secara politik untuk memperoleh gelar yang paling berpengaruh di tanah Kempo. (Dedi/*)