Dompu,Realitanya.Com– PT Sumbawa Timur Mining (STM) pemilik Kontrak Karya generasi ke-7 Proyek Hu’u Kecamatan Dompu Nusa Tenggara Barat menunjukkan komitmennya dalam bidang keselamatan kerja dengan tercapainya 4 juta jam kerja tanpa kecelakaan (4 million hours LTI Free).
Presiden Direktur PT STM Bede Evans menyatakan pencapaian ini adalah hal yang berharga bagi perusahaan mengingat kegiatan eksplorasi di industri pertambangan merupakan lingkungan kerja yang berisiko tinggi.
“Keselamatan merupakan prioritas utama kami dalam tahap eksplorasi operasi pertambangan. Kami sangat mematuhi protokol keselamatan yang ketat, guna memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua karyawan. Bersama-sama, kami berupaya untuk mempertahankan standar tertinggi, mengurangi potensi risiko, dan membina tempat kerja yang aman dan sehat,” katanya.
Bede menjelaskan bahwa Lost Time Injury atau LTI merupakan jam kerja yang terbuang karena terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkan karyawan cedera, atau mengalami gangguan fungsional sehingga pekerja tersebut tidak dapat kembali bekerja. Pencapaian penting ini mencerminkan upaya STM, karyawan, dan kontraktornya untuk selalu menjalankan komitmen penuh keselamatan tempat kerja.
Penghargaan untuk Karyawan dan Kontraktor
Untuk memperkuat kesadaran tentang keselamatan kerja di lingkungan internal perusahaan, PT STM juga memberikan apresiasi terhadap karyawan dan kontraktor atau vendor perusahaan yang memberikan kontribusi terhadap penerapan prinsip keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
“Ada 4 vendor perusahaan dan 3 karyawan yang diberikan penghargaan oleh manajemen PT STM karena komitmen mereka pada pelaksanaan keselamatan kerja di PT STM,” jelas Bede Evans.
Empat vendor perusahaan yang memperoleh penghargaan dari STM itu adalah: Garuda Muda Elektrik (The Best Local Contractor of Safety KPI Record), Indodrill Indonesia (The Best National Contractor of Safety KPI Record), Coates Hire Indonesia (The Most Safety Progressive Contractor), dan Technical Drilling Department (The Most Dedicated Contract Owner – Field Leaders Department).
Bede Evans menjelaskan bahwa faktor keselamatan kerja menjadi semakin signifikan bagi PT STM tahun ini, menyusul rencana perusahaan untuk fokus pada program uji pemompaan lubang bor (TPBP – test pumping bore program).
“Aktivitas ini bertujuan mengumpulkan data air tanah dan kondisi panas dalam permukaan bumi, yang memegang peranan penting sebagai salah satu acuan data dalam membangun rancang bawah tanah yang selamat bagi semua,” jelasnya.
Sementara itu Principal Communication PT STM Cindy Elza menyatakan bahwa komitmen keselamatan kerja PT STM juga ditunjukkan dengan pemberian penghargaan bagi perusahaan dari Kementerian Tenaga Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Juni 2023.
“Dua kategori penghargaan yang diberikan kepada PT STM adalah Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dan Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja,” jelasnya. (Humas STM-Qil)